TUGAS 1 JURNALISTIK
NO : 27
KELAS : XI MULTIMEDIA B
Bitung – Presiden Ir. Joko Widodo mencanangkaan program pembangunan infrastruktur yang lebih baik di seluruh Indonesia. Sulawesi Utara adalah salah satu daerah yang menjadi wilayah pembangunan infrastruktur, yaitu dengan membangun Jalan Tol Manado-Bitung yang diharapkan dapat memudahkan akses antar kota dan kabupaten.
Pembangunan jalan tol ini akan mempercepat perekonomian yang ada di Sulawesi Utara. Hal ini pun disetujui oleh Presiden Repoblik Indonesia, mengingat perekonomian di Sulawesi utara belum stabil, oleh sebab itu perlu di tunjaang dengan infrastruktur yang baik.
“Masyarakat akan semakin mudah melaksanakan aktivitas dan mengembangkan usaha mereka jika infrastrukturnya baik. Sebab pembangunan jalan tol ini harus di percepat agas selesai sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan yaitu dua tahun,” jelas Presiden Ir. Joko Widodo pada perayaan Paskah Nasional di Tondano, Sabtu (10 April 2017).
Namun sangat disayangkan, pembangunan jalan tol ini baru 30 persen pada hal sudah hampir dua tahun. Banyak hal yang menjadi kendala dalam pembangunan jalan tol ini, salah satunya adalah lahan warga yang menjadi daerah pembangunan jalan ini belum di bayar sehingga warga pemilik lahan belum mengijinkan peroyek ini dilanjutkan.
“Torang pemerintah so suruh buka rekening supaya somo bayar itu biaya pembebasan lahan, mar ternyata sampe saat ini torang belum dapa. Seharusnya dana itu torang so dapa dari enam bulan lalu,” tutur Jhorgi Manuhutu, salah satu warga Kelurahan Girian pemilik lahan pembangunan jalan tol.
“Torang kecewa deng pemerintah talalu ba janji,” tambahnya.
Menanggapi isu ini, pihak pemerintah dalam hal ini Kepala Balai Jalan Nasional XV, Riel Jemmy Mantik, saat diwawancarai beritamanado.com, Sabtu (3/6/2017), mengakui bahwa benar apa yang dikeluhkan masyarakat tersebut.
“Memang ada sebagian warga yang belum menerima biaya pembebasan lahan, namun kami akan mengupayakan untuk secepatnya membayar biaya pembebasan lahan,” ujar Riel Jemmy Mantik.
“Kami berharap masyarakat dapat bersabar, kami pasti melunasinya dan segera melanjutkan proyek ini,” tambah Riel Mantik.
(Penulis: Putri Stevanie Kapoh dan Yulita Aruperes)
(Penulis: Putri Stevanie Kapoh dan Yulita Aruperes)
Bukit Kasih Kanonang Perlu dibenahi.
Kanonang – Sulawesi utara yang terkenal dengan kota religiusnya, nyata terpampang dengan adanya miniatur tempat peribadatan macam-macam agama yang diakui di Indonesia, yang ada di tempat pariwisata Bukit Kasih Kanonang.
Namun sungguh amat disayangkan tempat wisata yang menjadi ikon Sulawesi Utara tersebut saat ini terdapat banyak sekali kerusakan.
Terpantau di sejumlah titik seperti tangga, kolam air panas, tempat membasuh yang tidak bersih dan lantai yang pecah-pecah.
Setelah di konfirmasikan dengan pengelolah tempat itu, Alexander Kaunang, mengatakan bahwa benar apa yang dikeluhkan pengunjung tentang kerusakan-kerusakan yang terjadi di area pariwisata itu.
“Kami sudah mengajukan kepada yayasan, untuk memperbaiki segala kerusakan, namun masih dalam proses pengajuan,” ujar Alexander kepada wartawan KeMah, Sabtu (03/06/17).
Setelah melihat keadaan Bukit Kasih Kanonang yang memprihatinkan itu, Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang, membenarkan bahwa itu telah masuk dalam rencana perbaikan dan pemugaran.
“Itu sudah kami anggarkan dalam APBD 2018,” tegas Daniel Mewengkang.
Jika sudah demikian, kita menunggu realisasinya di tahun 2018, untuk Bukit Kasih Kanonang yang lebih baik.
Warga Keluhkan Biaya Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol
Manado – Pemerintah Sulawesi Utara sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur transportasi tol Manado-Bitung.
Penelusuran BeritaManado.com, menemukan bahwa pembangunan tol tersebut hingga kini masih terkendala masalah pembebasan lahan. Beberapa warga merasa bahwa biaya ganti rugi tidak sesuai dengan yang dijanjikan pemerintah.
“Tuhari kwa pemerintah da bilang mo bayar sesuai harga lahan sekarang. Maar serta torang terima kemari so nda sesuai, malahan lebeh sedikit dari yang seharusnya,” ujar Bapak Alo, salah satu pemilik lahan.
“Kalo pemerintah nda mo kase genap tu doi, torang mo tempuh jalur hukum,” tambahnya.
Pemerintah melalui Balai Jalan sudah mengklarifikasi masalah ini bahwa pembayaran ganti rugi telah dilakukan sesuai dengan kesepakatan.
“Tidak ada pemotongan, apalagi kalau masyarakat sampai berpikir bahwa pemerintah telah menggelapkan dana pembebasan lahan tol,” sangkal Kepala Balai Jalan saat kami temui di kantornya pada Sabtu (03/06/2017).
“Kami siap apabila warga akan menempuh jalur hukum,” tambahnya. (Jorgy Manuhutu dan Lovely Rumengan / KEMAH KGPM)
ANALISIS : Runtuhnya jembatan yang dilintasi Jalan Tol Manado-Bitung, membuat proyek infrastruktur tersebut dihentikan sementara. < Jum'at, 10 November 2017 - 12:11 WIB >
KONSEP . SAYA INGIN ORANG MELIHAT FOTO INI ORANG ITU AKAN MENGATAKAN WOW.
KONSEP . SAYA INGIN ORANG MELIHAT FOTO INI ORANG ITU AKAN MENGATAKAN WOW.
>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar